Mr. Miko - “…Kerjakan
– Dosen Of The Month
Sebagai
mahasiswa, bukan tidak mungkin kamu mendengar ucapan ini dari dosen
tercinta. Menugaskanmu menulis panjang dalam waktu yang singkat, beliau
berharap karyamu berkualitas. Kamu pun pusing memikirkan cara memenuhi
tuntutan beliau. Masa’ kamu harus plagiat? Nggak banget, deh.
Lalu bagaimana cara mengerjakan tugas dalam waktu singkat tanpa terjerumus relung plagiarisme? Tips dari
Hipwee berikut mungkin bisa membantu.
1. Bikin outline secara umum dari tugas yang ingin kamu kerjakan
Kunci
dari keberhasilan bekerja ialah perencanaan yang baik, termasuk saat
mengerjakan tugas kuliah. Makanya kamu perlu membuat kisi-kisi dari apa
yang akan kamu tulis nantinya. Kalau perlu, begitu dosen mulai
menugaskan kamu di kelas kamu udah punya bayangan bagaimana kamu mau
mengerjakannya nanti di rumah. Lakukan semuanya di dalam kepala kamu,
tapi jika perlu catat apa yang terlintas di benakmu pada buku maupun
ponsel.
2. Singkirkan yang tidak berguna untuk tugasmu ini. Jangan biarkan pikiranmu terdistraksi
Selain
harus melawan rasa malas, kamu juga harus menjauhkan diri dari hal-hal
yang bikin kamu terdistraksi. Matikan TV dan ponsel karena dua benda ini
akan menyita perhatian kamu paling banyak. Jika memungkinkan, kerjakan
tugas kamu di ruangan yang terpisah dari ponsel dan TV. Musik
bisa membantumu berkonsentrasi, namun jangan gunakan musik dari koleksi
mp3 kamu sendiri. Dengarkan lagu-lagu dari radio saja, karena kamu gak
akan terpancing buat gonta-ganti lagu seperti di pemutar mp3 sendiri.
Jika kamu menggunakan komputer untuk mengerjakan tugas, segera
log out dari
Facebook, Twitter, dan situs-situs untuk melihat foto kucing favoritmu.
Ingat, kamu hanya menyentuh jaringan internet jika itu berkaitan dengan
tugas kuliahmu.
Oh ya, mungkin kamu juga perlu memberitahu keluarga/teman kos kalau kamu lagi butuh privasi dan gak mau diganggu.
3. Kerjain tugas berdasarkan target waktu, maka kamu akan terpacu
Jika
kamu punya waktu yang sempit, maka jadikan waktu itu sebagai pembantu
kamu. Paksakan dirimu untuk memenuhi target dalam jangka waktu tertentu,
misalnya dalam 10 menit berapa banyak kalimat yang udah harus kamu
tulis. Berapa paragraf yang bisa kamu hasilkan dalam 30 menit. Lalu
lihat kerjaanmu setelah 1 jam. Beri penilaian, apakah kamu cukup cepat
sejauh ini? Atau terlalu lambat? Jika kamu merasa harus menulis lebih
banyak dari itu, maka kamu harus meningkatkan temponya.
4. Kerjakan tugas dengan tema yang familiar denganmu

Udah, gak usah rebek ambil tema esai yang asing via
x.fap.to
Di masa kuliah, kamu akan disuruh bikin
paper berkali-kali, nggak cuma sekali. Kalau memang tugas
paper
yang ini mendadak banget, ambil saja tema yang sudah pernah kamu bahas
di karya tulismu yang sebelumnya. Ambil sudut pandang atau fokus yang
belum pernah kamu jamah dari tema tersebut. Misalnya, kalau kamu anak HI
dan dulu sudah pernah membahas soal intervensi kemanusiaan dari sudut
pandang kaum Pluralis, sekarang bikin saja intervensi kemanusiaan dari
sudut pandang kaum Solidaris. Karena temanya sudah lebih familiar
denganmu, kamu bisa lebih cepat mengerjakan tugasnya.
5. Jangan mengejar kesempurnaan. Lagian kesempurnaan hanyalah milik… Tuhan
Kalau
tugasmu datang mendadak, “cukup bagus” saja sudah cukup. “Cukup bagus”
disini bukan berarti asal-asalan, ya. Pokoknya, perkirakan tugas seperti
apa yang akan dosenmu hargai. Berusahalah penuhi standarnya. Kalau
tidak bisa melebihinya, tidak apa-apa. Lupakan obsesi membuat tugas yang
sempurna dan menjadikanmu pemenang Nobel.
Ketika kamu sudah mulai
gatal menulis tugas yang “wow”, ingatkan dirimu sekali lagi
bahwa waktumu luar biasa sedikit. Lebih baik tugasmu cukup baik dan jadi
daripada bagus banget nan sempurna…tapi masih ada di kepala.
6. Kecerobohan bisa menjerumuskanmu ke plagiarisme.
Perilaku
plagiat bukan hanya soal menjiplak dan mengakui hasil karya orang lain
sebagai karyamu doang. Plagiarisme bisa nggak disengaja, menimpa orang
yang gak punya niat mencuri ide/karya orang lain. Ya, inilah yang
disebut
“accidental” plagiarism.
Namun plagiarisme
merupakan perihal serius, apalagi pada level akademik. Alasan “saya gak
sengaja/lupa” gak akan diterima oleh dosen kamu. Bahkan jika ini
ditemukan dalam penulisan skripsi, bisa-bisa gelar kamu dicabut.
Makanya, saat mencari sumber daring pastikan dirimu gak ngasal nyatut
dan
copy paste. Jangan ceroboh, tolong.
7. Temukan sumber yang jelas dan bisa dipercaya. Hindari Wikipedia
Wikipedia
memang situs yang bisa kamu andalkan, tapi jangan terlalu bergantung
pada situs ini. Pada dasarnya, semua orang bisa menulis konten di
Wikipedia. Belum tentu semua bisa kamu percaya. Supaya kamu lebih yakin
dengan konten yang kamu baca di Wiki, selalu klik daftar rujukan yang
terdapat di bawah laman. Jika laman itu gak punya sumber rujukan, kamu
bisa segera tutup laman gak jelas itu.
Hipwee anjurin kamu
mencari sumber dari jurnal-jurnal online yang diterbitkan universitas
dari dalam dan luar negeri. Misalnya saja: JSTOR, Cambridge Journals,
dan ProQuest.
8. Pelajari standar penulisan baku yang diterima kampusmu sebelum kamu melakukan sitiran
Menyitir atau menyantumkan sumber (
citing)
adalah salah satu cara untuk menghindari plagiarisme. Ada
bermacam-macam cara menyitir. Kamu harus memahami dulu standar penulisan
baku yang diterima kampus kamu. Apakah kampus kamu menggunakan standar
APA,
MLA,
Chicago atau
yang lain untuk penulisan ilmiah? Kalau perlu, tanyakan itu langsung
pada dosen yang memberi tugas, karena tergadang beberapa dosen memiliki
gaya menulis kesukaan masing-masing. Menyitir emang terlihat mudah, tapi
sitiran yang ngasal dan gak jelas bisa dianggap sebagai tindakan
plagiarisme.
9. Gak ada yang suka dikutip secara salah. Kamu harus ekstra hati-hati saat mengutip
Saat
mengutip perkataan atau isi buku, pastikan kamu menampilkan kutipannya
sesuai apa yang tertera di sumbernya. Gak satu pun penulis yang senang
jika kamu memelintir kata-katanya, walaupun cuma salah ketik atau
typo. Sekali lagi kamu harus berpedoman pada standar pengutipan yang dipercaya oleh kampus kamu.
Pada
dasarnya kutipan yang panjang (lebih dari 40 kata/ 3 baris) harus
dipisahkan dari opinimu. Kutipan harus diberi spasi yang berbeda serta
inden. Ribet, sih, tapi harus dilakukan dengan benar untuk menghindari
tuduhan plagiarisme.
10. Supaya tak kebanyakan kutipan, lebih baik parafrase opini orang
Kamu
udah jadi mahasiswa. Sekarang udah saatnya kamu tahu cara mem-parafrase
kalimat orang lain. Jadi ketika kamu menemukan sumber yang pas untuk
tugas kuliahmu, bacalah dengan seksama dan pahami kata-kata kuncinya.
Kemudian coba tulis kembali sumber tersebut dengan kata-katamu sendiri,
menggunakan pemahaman yang kamu tangkap dari hasil membaca tadi.
Pastikan kamu gak
copy paste kata demi kata sebanyak
2 kata berturut-turut dari sumber bacaan asli.
Jika
kamu emang harus menggunakan lebih dari dua kata yang sama, maka kamu
harus menggunakan tanda kutip dan memakai teknik sitiran dan/atau
kutipan sesuai dengan konteksnya.
11. Jangan lupa cantumkan daftar referensi

Ini akibat paling ringan, bayangkan hukuman paling beratnya via
dalgazette.com
Mencantumkan
sumber rujukan/referensi di akhir tulisanmu merupakan hal yang paling
krusial untuk menghindari plagiarisme. Jangan malas-malas untuk
menyertakan satu halaman ekstra yang dikhusukan untuk memuat daftar
rujukan (atau daftar pustaka,
you name it). Lagi-lagi, pemuatan
daftar rujukan ini mesti mengikuti aturan yang ada dan dilakukan dengan
sangat teliti karena selain menyertakan nama penulis, kamu juga harus
menyertakan judul karyanya, tanggal publikasi, dan tautannya jika kamu
menemukan rujukan tersebut di ranah daring.
Terlepas dari
teknis-teknis penulisan, kunci dari penulisan yang terbebas dari ancaman
plagiarisme ialah tetap jujur pada diri sendiri. Jangan berpikir “asal
tugasnya selesai” atau “asal dosen senang”. Coba pikirkan betapa malunya
jika tugasmu isinya jiplakan semua. Pikirkan akibatnya jika kamu
ketahuan menjiplak. Mulai dari sekarang jadilah mahasiswa yang teliti
saat menyatut buku dan sumber, ya. Semoga sukses dengan tugas
mendadakmu!
Sumber : diambil dari blog tetangga.
Disini